PENGALAMAN MEMBUAT E PASPOR, NAMUN KTP BEDA WILAYAH

3:41 PM

Ini adalah pengalaman pribadi saya, saat sedang mengurus pembuatan e-passport di Jakarta Selatan. Saya pribadi memang baru pertama kali ini membuat pasport dan kenapa membuat e-passport dan bukan pasport biasa karena di pertengahan Mei 2017 ini insyaAllah rencana saya ingin pergi ke Jepang untuk tujuan wisata agar bisa bebas visa. Yah tentu saja tidak benar2 free tanpa visa, setelah e-passport jadi tetap kita harus melakukan pendaftaran e-passport ke Kedutaan Jepang di Jalan MH. Thamrin, Jakarta dengan hanya menyerahkan e-passport dan mengisi form agar bisa mendapatkan visa waiver, tanpa perlu embel-embel dokumen lain seperti
saat ingin mengajukan visa Jepang dengan pasport biasa. Intinya dengan adanya e-passport pemerintah memudahkan kita agar prosesnya lebih simpel dan praktis.



Okey sebelum saya ceritakan lengkap proses step by step pengurusan e-passportnya saya informasikan terlebih dahulu, di karenakan untuk pembuatan e-passport ini belum dilayani di semua wilayah dan hanya kota-kota besar tertentu saja, berikut adalah kantor imigrasi yang melayani pembuatan e-passport :
  • Kantor Imigrasi Jakarta Selatan
  • Kantor Imiigrasi Jakarta Barat
  • Kantor Imigrasi Jakarta Pusat
  • Kantor Imgirasi Jakarta Timur
  • Kanotr Imigrasi Jakarta Utara
  • Kantor Imigrasi Tanjung Priok
  • Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta
  • Kantor Imgrasi Surabaya
  • Kantor Imigrasi Batam

Untuk keterangan lebih lengkapnya juga bisa mengujungi web resmi imigrasi di http://www.imigrasi.go.id
Dokumen yang diperlukan sama seperti membuat pasport biasa, silahkan benar-benar di persiapkan dengan baik :
  1. Kartu Tanda Penduduk ( KTP atau resi KTP bukan surat permohonan ktp)
  2. Kartu Keluarga (KK atau keterangan bertempat tinggal dari kecamatan)
  3. Akte Kelahiran,Ijazah ,Surat Nikah (Pilih salah satu saja)
  4. Surat Pewarganegaraa bagi yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia melaui Pewarganegaraan
  5. Surat Keterangan hilang dari Kepolisian ( untuk penggantian pasport yang hilang)
  6. Pasport Lama (bagi yang melakukan pergantian ke e-passport)
  7. Surat Rekomendasi dari kantor ( Bagi KTP yang domisilinya luar Jabodetabek ini sangat membantu)
  8. Kartu Tanda Mahasiswa  / Kartu Pelajar bagi yang masi pelajar ( Bagi mahasiswa saya sarankan bawa surat keterangan masih kuliah juga dari kampus untuk jaga-jaga)
Dari pengalaman rekan saya ( dia bekerja di perusahaan BUMN di jakarta, e-ktp domisili di jepara), dokumen yang dibawa :
  1. KTP
  2. Akte Lahir
  3. KK
  4. Surat Rekomendasi dari kantor
Itu saja dan nggak ada masalah apapun dalam 14 hari e-passport sudah jadi. Dan membayar 655.000
Sebelum berangkat ke jakarta saya coba tanyakan masalah e-ktp saya, di karenakan ktp saya dari daerah bukan jakarta, apakah membutuhkan surat keterangan domisili juga / tidak saya tanyakan ke humas imigrasi melalui email dan jawaban dari email humas imigrasi infokan berdasarkan peraturan pemerintah saat ini surat keterangan domisi tidak diperlukan lagi.
Karena saya tidak bekerja, jadi dokumen yang saya serahkan di awal
  1. KTP
  2. Akte Lahir
  3. KK
Berbekal dari informasi humas beserta info-info dari rekan saya, akhirnya saya berangkat ke jakarata kemarin di tanggal 9 Maret 2017 untuk pembuatan e-passportnya. Di karenakan untuk urus epassport ini tidak bisa apply online, atau harus walk in interview langsung datang ke kantor maka saya menginap terlebih dalulu d kost teman saya agar besok pagi bisa urus e-passportnya.Kost teman saya berada di daerah setiabudi, jadi rekan saya sarankan saya urus e-passport di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan yang lokasinya lebih dekat. Hari Jumat 10 Maret 2017 saya pesan ojek online sekitar jam 5 pagi dan sampai di kantor imigrasi sekitar pukul 05.36, setelah saya sampai ternyata memang bukan mitos antrian disana sudah sangat panjang meskipun saya rasa saya datang cukup pagi. Ada juga yang sampai solat subuh di kantor imigrasi demi mendapatkan antrian pagi. Informasi dari rekan saya yang januari kemarin sudah selesai membuat epassport, pembuatannya diberi kuota, jumlah kuotanya kisaran 200-250 dan tergantung juga tiap kantor imigrasi memiliki kebijakan masing-masing. Di hari jumat pembuatan pasport dilayani jam 06.00. Ada satpam yang bertugas membantu dalam mengatur barisan agar lebih tertib, sebelum mengambil nomer antrian pastikan dokumen asli di persiapkan terlebih dahulu yang nantinya akan di cek oleh petugas di awal. Saat itu saya hanya persiapkan e-ktp, akte lahir dan kk. Ketiga giliran saya maju untuk di periksa dokumen asli, petugas langung menanyai saya, padalah antrian di depan saya tidak ada yang ditanya-tanya langsung di beri nomer antrian. Berikut kurang lebih pertanyaan yang diajukan kepada saya sambil memegang ktp saya.
Petugas : “Mau kemana mbak”
Saya : “ jepang pak”
Petugas : “ ngapain?”
Saya : “jalan-jalan lah”
Petugas : “yakin?! disini kerja/ kuiah?”
Saya : “ saya hanya ingin urus epasport saja, saya gak kerja/ kuliah d jkt pak”
Petugas : “ la disini tinggal dimana?”
Saya : “ saya nginep di kos temen.”
Petugas : wajah bingung, bisik-bisik sama pak satpam sebelah terus ngomong lagi “mbak ini mbakkan ktpnya dari daerah, jadi gak bisa urus mbak”
Saya : “ loh kok gitu pak kan sudah e-ktp, harusnya bisa kan”
Petugas : clingukan pas ada petugas lain yang lewat “ pak pak sebentar, pak ini mbaknya ktpnya dari daerah”
Kemudian saya disuruh menepi, gara-gara saya antrian dibelakang semakin panjang. Si bapak petugas yang kedua kurang lebih menanyakan hal yang sama, namun lebih detail lagi setelah tau saya sudah tidak bekerja si petugas kedua ini malah nanyanya kemana2, mbak ke jepang ada kenalan?” (kebetulan karena memang ada rekan saya yang tinggal disana saya jawab saja iya ada”), malah dia minta dokumen surat undang dari rekan saya yang di jepang, kontaknya mana (ini harusnya diperlukan saat pengjuan visa dengan pasport biasa, lah saya baru mau pengajuan epasport paak!), si bapak terkesan nakut-nakutin saya yang beliau infokan beberapa tahun terakhir ini banyak di deportasi dari jepang, di rekening tabungan juga paling nggak ada uang 35jta mbak. Mending mbak pikir pikir lagi aja. Duh ini udah agak kesel ya, bukanya saya diberikan solusi dokumen tambahan apa kalo ktp saya dari daerah agar bisa bikin epasport malah si bapak bilang gitu. Saya nggak mau pulang begitu saja dengan tangan kosong dan tanpa kejelasan, akhirnya saya tanyakan lagi kebapaknya, terus ini dokumenya apa pak tambahanya biar saya bisa dapet nomer antrian? si bapak tadi saranin saya nanti temuin pak ruri aja mbak di dalem (nah itu syapa lagi). Saya tegesin lagi ni ke bapak petugas kedua tadi, saya udah antri dari pagi, dokumen saya sudah sesuai mending saya di kasi nomer antrian aja dulu pak biar nanti saya urus di dalem, akhirnya si bapak petugas kedua itu anter saya ke petugas pertama tadi dan saya diberi nomer antrian beserta formulir pengisian.
Gara-gara petugas yang membuat ribet prosedur saya dapet antrian nomer 145 yang harusnya mungkin saya bisa dapat antrian nomer 100. Singkat cerita saya coba tunggu sampai jam 8 dan coba tanyakan dibagian informasi mengenai pak ruri sudah datang/belum, petugas bagian informasi infokan belum datang, dan si ibuk bagian informasi tanyakan hal yang sama juga dan saya jelaskan permasalahanya, si ibuk bagian informasi malah menjawab saya dengan jutek “ bikin pasport biasa aja kenapa sih”. Dan saya sudahi pembicaraan saya dengan siiibuk bagian informasi yang sangat tidak ramah menurut saya. Akhirnya sekitar jam 11.45 no.antrian saya d panggil, dan saat sudah masuk di bagian interview di dalam petugasnya malah lebih santai. Sebenarnya saya mengambil s2 di univ suwasta di semarang, sehingga sebelum masuk ke ruangan interview saya fotocopy dan saya lampirkan juga ktm saya
Jadi dokumen yang saya bawa masuk :
  1. KTP
  2. KK
  3. Akte Lahir
  4. KTM ( Kartu Tanda Mahasiwa)

Suasana saat antri menunggu nomer antrian di panggil.




saat mendapatkan nomer antrian kita diberi stopmap kuning, dan didalamnya berisi form yang harus diisi


setelah menunggu nomer antrian di panggil kurang lebih 2 jam, akhirnya giliran saya masuk ke proses wawancara. Di dalam lebih singat-singkat saat interview. sambil petugas menginputkan data-data saya
Petugas : “tinggal dimana”
Saya : “setiabudi pak (saya sebutkan saja alamat kosan rekan saya)”
Petugas : “besok susulin surat keterangan domisili ya”
Saya : “lah saya disini numpang pak, orang Cuma urus epasport doang”
Petugas : “loh emang tinggal dimana?”
Saya : “semarang lah, kan saya masi kuliah d sana”
Petugas : “ o gitu, kirain di jakarta (petugas sempat salah dengar nama univ saya dengan nama univ d jakarta karena namanya mirip, dikira saya merantau ke jakarta, karena dokumen syarat e pasport yang saya baca ngga benar2 dibaca oleh bapak petugas), jauh amat kesini Cuma ngurus ini aja”
Saya : “ yaiyalah pak, kan paling deket ke jakarta, kalo d semarang ada mah udah saya buat d sana”. kemudian si bapak hanya bilang oh gitu ya mbak. Dan segeralah saya di persilahkan untuk melakukan foto dan scan sidik jari. Prosesnya hanya kurang lebih sekitar 15 menit di dalam. Si Ibu petugas kemudian menyerahkan slip yang dipergunakan saat akan melakukan pembayaran.
slip yang digunakan untuk pembayaran


Lega saya. Setelah itu saya melakukan pembayaran di bawah. Tidak perlu khawatir lagi saat ini pembayaran epasport sudah bisa d bayarkan d beberapa bank persepsi baik itu dr atm atau setoran tunai langsung ke teller. Proses pembuatan e-passport 14 hari kerja dihitung semenjak kita sudah melakukan pembayaran. Kemarin saya bayar tgl 10, jadi kira2 e-passport saya sudah bisa di ambil tgl 30 maret 2017. Ingat ya e-passport baru akan di proses setelah kita sudah melakukan pembayaran, bukan dihitung dari pengurusan, dan maksimal pengambilan 30hari setelah proses passport kita jadi, jika melebihi maka dianggap hangus. Maksimal pembayar  7hari kerja sejak melakukan permohonan pengajuan passport.
Nah demikian pengamlanan saya saat proses pembuatan e-passport di jakarta lalu. Saya sarankan bagi yang ingin mengurus e-passport benar-benar di persiapkan dokumen yang diperlukan sehingga tidak memakan banyak waktu. 🙂

You Might Also Like

28 komentar

  1. Kalo ga kerja ga ada yg bisa bikinin surat rekomendasi dari perusahaan and kalo bukan pelajar atau mahasiswa juga ga punya kartu pelajar, jadi apakah masih bisa membuat e paspor dg KTP luar daerah ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Dear terima kasih banyak sudah mampir di blog saya.

      Berikut adalah syarat yang wajib anda ikut sediakan saat ingin pengajuan epasport, sebenarnya syaratnya sama dengan pasport biasa:

      1. Bukti Domisili
      Bukti domisili yang wajib ada yaitu KTP dan Kartu Keluarga (KK).
      2. Bukti Identitas Diri
      Bukti identitias diri yang wajib anda bawa yaitu:
      – ijazah
      – akte kelahiran
      – akte nikah/akte cerai (bila sudah pernah menikah)
      – surat baptis (opsional tetapi sebaiknya anda sertakan)
      3. Surat Keterangan/Surat Rekomendasi
      Surat ini wajib disertakan bagi:
      – karyawan swasta, menyertakan surat keterangan kerja dari kantor
      – PNS/Polri/TNI, menyertakan surat rekomendasi dari instansi/atasan
      – wiraswasta/ freelance/ tidak bekerja/ pekerjaan lainnya, menyertakan surat keterangan dari kelurahan
      – pelajar, menyertakan surat keterangan dari sekolah
      – mahasiswa, menyertakan surat keterangan kuliah dari kampus
      4. Paspor Lama, bagi anda yang pernah mempunyai paspor
      5. Surat Ganti Nama, bagi anda yang pernah ganti nama

      semoga membantu ya.^^

      Delete
    2. Oiya dan ada juta tambahan,
      Mana tau nanti ditanyakan.

      1. Surat pernyataan tidak akan mencari kerja di luar negeri, bagi anda yang pekerjaannya wiraswasta/freelance/tidak bekerja
      2. Surat pernyataan nama singkatan, bila nama di akte kelahiran/ijazah ada singkatannya

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba Violetta,

      untuk emailnya sudah saya kirim ya mbak. silahkan di cek. Semoga membantu.
      Terima kasih sudah mampir ke blog saya ^^

      Delete
    2. Boleh saya minta email nya juga mba?kebetulan selasa ini saya mau membuat paspor,,terima kasih

      Delete
    3. Halo mba Icha.
      boleh mba bisa tinggalkan alamat emailnya di sini ya mba.
      :-)

      Delete
    4. Hi mbak Retno...makasih ya atas infonya...amat sangat berguna buat saya...dan rencana dalam waktu dekat ini mau ganti e paspor (wish me luck)...klo ga keberatan,boleh share info email dari imigrasi nya ya?aku udah email ke imigrasi nanya2 tapi blm dibales (mgkn doi sibuk..hehe).Ini email aku yattie0582@yahoo.com.Mkaasih banyak sebelumnya.
      anw mbak Icha (klo notif nya on) mau share ga pengalaman terbaru ganti e paspor?if so then i'll appreciate.

      Anggraini

      Delete
  3. Hi Mba, terima kasih sudah sharing..Saya dulu pas ngurus e-passport tahun 2016 dengan KTP daerah cukup ribet sih padahal saya bekerja di Jakarta, sampai saya mesti bolak balik 2x ke kantor imigrasi..

    Ohya Mba, saya boleh minta e-mail dari imigrasi Jakarta yang bilang tidak dibutuhkan surat domisili? Karena saya berencana mengundang orang tua saya ke Jakarta untuk bikin e-passport. Tolong diforward ke e-mail saya ade.fadilla@gmail.com ya Mba, terimakasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hii juga Mba Ade, wah westing time banget ya mba kalo harus bolak balik gitu,

      Oke mba Ade, saya email ya mba. semoga besok proses pembuatan e-passport untuk ortunya bisa lancar dan ga banyak drama yah. hihi

      Delete
  4. Hi mbak kalau buat pasport pakai surat ketetngan bukan ektp apa bisa,apa bisa cek data posport tktnya ada 2 paaport stau orang yg sama

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba / Mas terimakasih sebelumnya sudah mampir di blog saya,
      maksudnya "surat keterangan" ini apakah surat keterangan bahwa sudah melakukan perekaman e-ktp namun e-ktpnya belum jadi? kalo iya, boleh kok pake itu. Yang penting bawa yang asli dan dilihat masa berlakunya ya. karena surat keterangan itu kan harus diperpanjang setiap 6 bulan selama e-ktp kita belum jadi.

      Dan untuk cek data pasport saya kurang tau ya, mungkin mba / mas bisa hub kontak imigrasi atau datang ke kantor imigrasi terdekat supaya lebih jelas. Karena setau saya 1 orang hanya boleh memiliki 1 pasport, jadi sistem di imigrasi menurut saya ada recordnya ya apakah kita sudah pernah membuat pasport / belum.

      Semoga membantu ya. salam :)

      Delete
  5. Hi mbak Retno...thank you for sharing...dan amat sangat berguna banget.Dalam waktu dekat aku juga mau ganti e paspor dari paspor lama.Anw kasus aku salah satu nya juga kyk mbak Retno deh...beda domisili...klo ga keberatan boleh ga share info email dari imigrasi?aku udah kirim email ke imigrasi tapi blm diables (mgkn doi sibuk...hehe).Oh iya ini email aku yattie0582@yahoo.com
    Makasih sebelumnya ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba Anggraeni,

      untuk emailnya sudah saya kirim ya mbak. silahkan di cek. Semoga membantu.
      Terima kasih sudah mampir ke blog saya :)

      Delete
  6. Hallo mba, saya mau nanya berarti waktu itu mba cuma nyerahin e-ktp, kk, akte lahir sama ktm aja ya dan gak di minta surat keterangan domisili sementara. Dan alamat imigrasi yg Jakarta Selatan-nya apa mba?

    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba, iya benar saya cuma bawa dokumen itu saja tanpa pakai surat keterangan domisili sementara. :)

      Delete
  7. Mbak mau tanya. Berarti kalo yg belum bekerja/sudah selesai kuliah, harus minta surat dari kelurahan gitu ya mbak? Saya rencanya mau liburan ke jepang selesai kuliah, artinya saya bukan mahasiswa lagi dan belum bekerja. Jadi apa perlu surat rekomendasi juga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Rikachan,
      iya benar mbak. kalo belum bekerja dan bukan pelajar silahkan bawa :
      1.ktp
      2.akte kelahiran
      3.surat keterangan dari kelurahan setempat.
      atau bisa mention ke twitternya imigrasi langsung mbak untuk memastikan barangkali ada perubahan persyaratan karena itu syarat saat saya dulu urus tahun 2017. :)
      twitter: @ditjen_imigrasi

      good luck semoga lancar urus2nya yah.

      Delete
  8. Mbak mau tanya. E-KTP saya kalimantan timur saya buat paspor di bekasi karena saya kuliah di cikarang. Apa perlu surat domisili diganti KTM saja ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Nisa, terimakasih ya sebelumnya sudah mampir di blog saya.
      Kalo status kamu sebagai pelajar/mahasiswa dan sudah e ktp, sepengalaman saya kemarin bawa ini aja :

      1. KTP
      2. KK
      3. Akte Lahir
      4. KTM ( Kartu Tanda Mahasiwa)

      Jadi nggak perlu bawa surat keterangan domisili.

      Good luck ya buat pembuatan epaspornya. :)

      Delete
    2. Halo kak. maaf mau tanya. saya kebetulan statusnya masih mahasiswa. dan tidak masalah kah hanya bawa
      1. KTP, 2. KK, 3 Akte Lahir, 4. KTM ? Jadi tidak perlu surat keterangan sedang berkuliah disitu?

      Terima kasih kak sebelumnya

      Delete
  9. Hallo mbak, mau nanyak
    Saya ngekos dimedan, belum berkerja tidak sedang kuliah.

    Apa saja Data yang harus dipersiapkan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Dear terima kasih banyak sudah mampir di blog saya.

      Berikut adalah syarat yang wajib anda ikut sediakan saat ingin pengajuan epasport, sebenarnya syaratnya sama dengan pasport biasa:

      1. Bukti Domisili
      Bukti domisili yang wajib ada yaitu KTP dan Kartu Keluarga (KK).
      2. Bukti Identitas Diri
      Bukti identitias diri yang wajib anda bawa yaitu:
      – ijazah
      – akte kelahiran
      – akte nikah/akte cerai (bila sudah pernah menikah)
      – surat baptis (opsional tetapi sebaiknya anda sertakan)
      3. Surat Keterangan/Surat Rekomendasi
      Surat ini wajib disertakan bagi:
      – karyawan swasta, menyertakan surat keterangan kerja dari kantor
      – PNS/Polri/TNI, menyertakan surat rekomendasi dari instansi/atasan
      – wiraswasta/ freelance/ tidak bekerja/ pekerjaan lainnya, menyertakan surat keterangan dari kelurahan
      – pelajar, menyertakan surat keterangan dari sekolah
      – mahasiswa, menyertakan surat keterangan kuliah dari kampus
      4. Paspor Lama, bagi anda yang pernah mempunyai paspor
      5. Surat Ganti Nama, bagi anda yang pernah ganti nama

      semoga membantu ya.^^

      Delete
  10. Uli Benyamin SitompulOctober 7, 2019 at 11:36 PM

    halo mbak, terima kasih banyak mbak sudah sharing pengalamannya bikin e-paspor dengan ktp domisili bukan jakarta. mau nanya satu lagi mbak, kalau saya mahasiswa di depok dan ngekos, apakah tetap perlu bikin surat keterangan domisili sementara? atau tidak perlu? terima kasih sebelumnya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Uli, terimakasih ya sebelumnya sudah mampir di blog saya. Mohon maaf super lama banget responya.
      Kalo status kamu sebagai pelajar/mahasiswa dan sudah e ktp, sepengalaman saya kemarin bawa ini aja :

      1. e-KTP
      2. KK
      3. Akte Lahir
      4. KTM ( Kartu Tanda Mahasiwa)
      5. Buat jaga2 bisa bawa surat keterangan kuliah dari kampus
      Jadi nggak perlu bawa surat keterangan domisili.

      Good luck ya buat pembuatan epaspornya. :)

      Delete
  11. Uli Benyamin SitompulOctober 8, 2019 at 1:08 PM

    terima kasih sharingnya mbak ^^ jika berkenan, saya juga ingin informasi dari email humasnya, apakah bisa dikirimkan juga ke email saya di uli.benyamin@yahoo.com

    terima kasih mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk emailnya sudah saya kirim ya Uli. silahkan di cek. Semoga membantu.
      Terima kasih sudah mampir ke blog saya :)

      Delete
  12. Siang mbak... mohon kiranya bisa di kirim email dr humas imigrasi mengenai tidak perlunya surat domisili utk ektp luar jakarta? Satu lagi mohon pencerahannya..utk pembuatan epasport tidak bisa daftar online yah mbak? Wajib langsung ke kantor imigrasi yg bersangkutan? Terimakasih yah mbak..

    ReplyDelete

Thanks for your visits
I really appreciate every comment you drop here

Popular Posts